Sekarang ini sudah banyak beredar ultrabook sebagai pengganti notebook. Dengan ukuran yang sangat tipis ditambah performa yang menakjubkan, lambat laun ultrabook akan menggeser notebook dari dunia elektronik. Terkhusus untuk saat-saat ini, ultrabook masih memiliki sisi negatif yang menjadikan pembeli urung untuk membelinya segera. Ya, kapasitas hardisknya yang rata-rata 128 GB dirasa sangat kurang untuk pengguna komputer jinjing ini.
Pada artikel terdahulu kita sudah mengenal tentang
SSD (Solid State Drive), untuk kelanjutannya kita akan membahas apa
kelebihan dan kekurangan solid state drive (SSD) serta perbedaannya dengan harddisk. Solid-State Drives (SSD) memiliki banyak sekali kelebihan jika dibandingkan dengan
HDD (Hard disk drive). Karena komponen SSD yang berupa chip, menjadikannya lebih cepat jika dibandingkan dengan HDD.
Saat ini ada berbagai macam merk SSD yang dijual dipasaran seperti Kingston, Adata, Corsair, OCZ, Samsung dan banyak lagi. SSD yang dijual dipasaran mulai dari kapasitas 32GB hingga 512GB.
Perbedaan SSD dengan Harddisk
- SSD mengkonsumsi daya lebih kecil daripada HDD : contoh, SSD 2,5 inci hanya butuh daya kurang dari 1 Watt, sementara daya yang dipakai HDD mencapai 2,1 Watt. Untuk pengguna PC, perbedaan itu tidak terasa. Tapi pengguna notebook bisa merasakan perbedaan awet baterainya.
- SSD memiliki kemampuan dalam kecepatan baca tulis yang luar biasa dimana tidak adanya piringan yang berputar ataupun alat pembaca yang harus diposisikan seperti layaknya HDD.
- SSD memberikan peningkatan kinerja pada performa Input Output I/O, dimana konvensional HDD menggunakan piringan (platter) yang berputar dan sebuah head untuk membaca data pada piringan yang tentunya membuat HDD akan memiliki delay dalam melakukan proses tulis baca data.
- SSD lebih tahan rusak terhadap guncangan dari pada hard disk konvensional, karena piringan pada hard disk dapat terganggu kinerjanya bila mengalami guncangan dan akan berakibat kerusakan maupun data loss. Hal ini tidak terjadi pada SSD karena tidak ada alat mekanik yang bergerak dan bisa terguncang (full ic = integrated circuit). Tapi SSD bisa juga mengalami kerusakan seperti layaknya ic pada umumnya dan akan berakibat data loss.
Kelebihan SSD
- Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat : Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.
- Tidak memiliki bising/ dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
- Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.
- Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
- Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini hingga ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
- Karena dapat menyimpan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor (Memory Transistor) membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.
Kekurangan SSD
- Harga SSD relatif mahal.
- Untuk saat ini kapasitas maksimal SSD masih lebih rendah dibandingkan HDD.
- SSD berbasis flash yang memiliki umur siklus read/write sehingga diperkirakan umurnya akan lebih pendek dibanding harddisk.
Title: Perbedaan SSD Dengan Harddisk Serta Kelebihan dan Kekurangan SSD
Date:
Rating: 4.5