Peran teknologi BIOS sebagai jembatan antara firmware hardware dan OS sangat penting, karena ini menjadi informasi pertamakali untuk OS saat akan melakaukan proses Booting. Tetapi sayangnya teknologi BIOS ini sudah sangat rawan disalahgunakan, karena sering disalahgunakan dan mengancam kerentanan hardware. Untuk itu vendor melahirkan teknologi baru UEFI sebagai pengganti dari teknologi BIOS, yang pasti dari UEFI ini teknologinya lebih Aman, tampilan User Interface yang lebih baik dan melakukan proses booting lebih cepat dari UEFI.
Pengertian UEFI
UFEI (EFI v2.x) merupakan singkatan dari Unified Extensible Firmware Interface adalah standard teknologi baru yang berfungsi memperluas (mempercanggih) fungsi dari program
BIOS. Lahirnya standar interface UEFI sekarang, diawali dengan digagasnya standard EFI pada pertengahan 1990an, pada proyek bareng komputer server Intel-HP Itanium. Kalau Intel dan HP sebagai pelopor lahirnya EFI maka pada perkembangan selanjutnya disempurnakan lagi spesifikasi dan fitur"nya sehingga bisa diaplikasikan di semua platform hardware komputer modern saat ini. Walhasil, lahirlah spesifikasi interface baru yang disebut dengan UEFI. U= Unified yang berarti diseragamkan standardnya. UEFI merupakan perkembangan dari EFI (v1.x). Maka istilah UEFI disebut juga dengan EFI v2.x.
Seperti halnya
BIOS, UEFI menghubungkan antara hardware, firmware, dan
OS dalam sebuah komputer. UEFI menjadi program yang pertama kali berjalan saat komputer dinyalakan. UEFI akan mengecek setiap komponen hardware yang terpasang di komputer, menyalakannya, mengaturnya, dan menyerahkannya ke sistem operasi melalui proses booting.
UEFI merupakan komponen software yang terdapat pada sistem komputer yang lebih modern. Walaupun awal-awalnya hanya digunakan pada komputer kelas Server, namun trend saat ini sudah mulai banyak digunakan pada komputer PC kelas atas (High End) dan juga pada laptop. Setelah munculnya UEFI firmware, maka teknologi BIOS yang biasa (Legacy BIOS) sudah akan mulai ditinggalkan. Perlu diketahui bahwa teknologi BIOS sudah berumur 30 tahun, maka sudah saatnya ada generasi teknologi baru yang lebih canggih dan bisa mensupport perkembangan pada sisi hardware dan teknologinya.
Kelebihan UEFI
- UEFI memiliki komunikasi yang lebih baik dengan hardware dan firmware. Misalnya saja dia tidak memerlukan boot sector di hardisk dan bisa menggunakan mouse + keyboard di interfacenya.
- UEFI juga mampu diprogram sehingga manufaktur bisa menambahkan aplikasi dan driver didalamnya, membuat sistem dan fitur UEFI bisa lebih lengkap daripada BIOS.
- Secara visual UEFI memiliki tampilan yang lebih cantik dan atraktif. Terlebih mouse dan keyboard bisa digunakan di UEFI sehingga semakin memudahkan proses konfigurasi dan overclocking.
- UEFI memiliki security yang lebih kuat dibandingkan BIOS. Dia mampu melindungi pre-startup, pre-boot, dan process lainnya dari serangan bootkit.
- UEFI mendukung hardisk dengan kapasitas lebih dari 2.2 TB denga format GPT.
- UEFI mempercepat waktu startup dan resume saat komputer di hibernate.
- UEFI mendukung driver perangkat 64-bit sehingga bisa mengalokasikan hingga 17.2 Milyar GB memory saat startup.
- Selama masa transisi dari BIOS ke UEFI, sebagian besar platform bakal support BIOS meskipun mereka menggunakan UEFI. BIOS bisa berjalan di UEFI.
Kekurangan UEFI
Salah satu kelemahan UEFI hanyalah umurnya yang masih muda, sehingga belum semua sistem operasi mendukung firmware tersebut. Linux sebenarnya sudah support UEFI, namun sayangnya belum ada distro Linux yang mengoptimasi OS mereka dengan UEFI. Sebagian besar distro Linux masih belum memanfaatkan UEFI.
Jadi kesimpulannya, untuk perkembangan ke depan, semua platform komputer akan beralih dari legacy BIOS ke UEFI firmware. Mungkin untuk 5 tahun ke depan hampir semua produk laptop dan PC yang dibuat oleh vendor sdh menggunakan UEFI dan meninggalkan pendahulunya legacy BIOS yang umurnya sudah 3 dekade.
Title: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan UEFI
Date:
Rating: 4.5